:: WAKTU SESUAI UNTUK BANGUN SELEPAS SOLAT BERSAMA-SAMA IMAM ::




عَنْ أَنَسٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي إِمَامُكُمْ فَلَا تَسْبِقُونِي بِالرُّكُوعِ وَلَا بِالسُّجُودِ وَلَا بِالْقِيَامِ وَلَا بِالِانْصِرَافِ. رواه مسلم

Dari Anas ra, ia berkata, “Pada suatu hari, Rasulullah saw mengimami kami shalat. Ketika telah selesai shalat, beliau menghadap kami dengan wajahnya, lalu berkata, “wahai manusia, sesungguhnya aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku dengan ruku’, sujud, berdiri atau selesai”. [HR. Muslim]

Dengan landasan hadis ini maka di dalam kitab kitab Fatawa jilid 22 halaman 505 Ibnu Taymiyah rahimahullah mengatakan hendaknya makmum tidak berdiri pergi meninggalkan tempat solat kecuali setelah imam berpindah atau mengubah arah duduknya dari arah kiblat.




Berkata al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah: “Boleh bagi makmum meninggalkan (tempat shalatnya) jika imam telah selesai mengucapkan salam dan (juga) sebelum bangkitnya imam (dari tempat shalatnya), dan (boleh juga) mengakhirkannya, ia bangkit setelah imam bangkit, atau bangkit bersama imam lebih aku sukai.” [Al-Umm: 1/151]




Kata guru kami Dr Arif Nazri (UKM) , larangan berdiri sebelum imam memberi isyarat untuk "bolehnya makmum berdiri". Jika imam jahil, atau terlupa, dan imam tidak toleh ke kanan atau ke belakang, Maka boleh bagi makmum bangun beredar. Sebab tu Dr Arif cakap, Imam perlu pusing ke kanan sewaktu ucap 

اللهم أنت السلام ومنك السلام..

Ibn Qudamah di dalam kitab Al-Mughni jilid 1 halaman 561. Beliau mengatakan bahwa berubahnya arah duduk imam adalah untuk memastikan telah selesainya solat itu bagi imam. Artinya agar makmum boleh memastikan bahwa imam telah benar-benar selesai dari solatnya.


Allahu alam, 
Abu Hud Fhaiq Amrie al-Mi’mariy
Putrajaya 2017.

Comments